AKTUIL.COM – Para petani di Kabupaten Demak, Jawa Tengah didorong untuk mengoptimalkan percepatan tanam, terutama masa tanam di bulan Oktober tahun ini.
Percepatan tanam harus dilakukan mengingat saat ini sebagian wilayah sentra memasuki musim hujan sehingga ketersediaan air dalam posisi cukup.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan hal itu Kamis, 3 Oktober 2024.
“Saya datang kesini (Demak) untuk memberi semangat kepada petani bahwa kita harus mempercepat tanam supaya dalam setahun ini makin produktif.”
Baca Juga:
Koperasi Unit Desa Delima Sakti Gugat Balik LSM AJPLH, Tuntutannya Bayar Ganti Rugi Rp482 Miliar
Tarik Investor Global Masuk Indonesia, Menko Airlangga Hartartato Beberkan Sejumlah Langkahnya
Rugikan Petani hingga Rp3,2 Triliun, 4 Produsen Pupuk Palsu dan 23 Produsen Pupuk Tak Sesuai Standar
“Sekarang sudah mulai hujan, yuk para petani kita segera menanam. Jadi intinya begitu panen langsung ditanami.”
“Karena sebagian sentra mulai turun hujan sehingga sudah ada air,” ujar Wamentan Sudaryono,
Jika percepatan tanam ini bisa dilakukan secara serentak, maka bulan Januari dan Februari 2025 mendatang Indonesia tidak akan lagi kekurangan beras.
Karena hasil produksi bulan ini cukup untuk memenuhi kebutuhan.
Baca Juga:
Akhirnya Nissa Sabyan dan Ayus Sabyan Resmi Menikah, Sempat Ramai Berita Isu Perselingkuhan Mereka
Kunjungi Tiongkok dan AS, PM Australia Albanese Apresiasi Langkah Geopolitik Prabowo Subianto
Kerumunan Mahasiswa RI Antusias Sambut Prabowo Subianto di Depan Hotel, Beijing Minta Selfie
Tanam di Bulan Oktober 2024 Supaya di Bulan Januari 2025 Nanti Sudah Panen
“Sekali lagi kita dorong para petani agar cepat tanam di bulan Oktober ini supaya di bulan Januari nanti kita sudah panen dan memiliki beras yang cukup.”
“Ingat target kita adalah menambah luas tanam 1,2 juta hektare di semua daerah,” papar Wamentan Sudaryono, dikutip Mediaagri.com
Wamentan Sudaryono mengatakan bahwa pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Badan Urusan Logistik (Bulog).
Untuk melakukan penyerapan secara maksimal, yakni di angka 600 ribu ton atau 1 juta ton beras.
Baca Juga:
Intip Keseruan Para Mahasiswa RI di Tiongkok Persiapkan Sambut Presiden Prabowo Subianto di Beijing
Inilah Reaksi Timur Tengah Terhadap Kemenangan Donald Trump di Pemilihan Presiden Amerika Serikat
“Saya sendiri sudah berbicara dengan Bulog dan mereka siap menyerap 600 minimal.”
“Tapi kita dorong untuk bisa menyerap 1 juta ton beras dari masyarakat agar tidak jatuh harganya,” Jelas Wamentan Sudaryono
Pemerintah Tambah Alokasi Pupuk Subsidi dari 4,5 Juta Ton Menjadi 9,5 Juta Ton
Wamentan Sudaryono meminta agar berbagai pihak mendukung penuh upaya produksi yang dilakukan para petani setiap hari.
Karena itu, pemerintah telah menambah alokasi pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
Tambahan ini merupakan komitmen pemerintah terhadap nasib petani agar lebih sejahtera.
“Saya ingin betul-betul petani ini mendapatkan dukungan dari publik bahwa rakyat kita ini adalah rakyat yang susah hari-hari dia pergi ke kebun ke sawah.”
“Diia darma baktikan untuk mendapatkan rezeki halal tapi tugasnya ini mulia.”
Jadi petani ini nggak boleh dipersulit harus dipermudah dan harus kita memudahkan dengan menyiapkan segalanya,” Pungkasnya.
Diketahui, Wamentan Sudaryono yang akrab disapa Mas Dar adalah anak dari seorang petani asal Grobogan, Jawa Tengah.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekbisindonesia.com dan Infokumkm.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiidn.com dan Seleb.news
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.